Indonesiaplus.id – Untuk perdagangan pagi hari ini, Kamis (7/1/2021), harga emas bergerak menguat yang berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di bursa Comex untuk kontrak Februari 2021 terpantau menguat 0,64 persen atau 12,20 poin ke level US$1.920,80 per troy ounce pada pukul 08.15 WIB.
Harga emas di pasar spot terpantau menguat tipis 0,03 persen atau 0,53 poin ke level US$1.919,14. Indeks dolar AS melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,152 poin atau 0,17 persen ke level 89,378 pada pukul 08.16 WIB.
Sedangkan, untuk harga emas kembali menguat usai menghentikan reli terpanjang sejak Juli pada perdagangan Rabu (6/1/2021) sebab kenaikan pasar saham dan imbal hasil obligasi Treasury AS mengurangi permintaan untuk logam mulia.
Untuk Indeks S&P 500 naik menuju rekor tertinggi usai Demokrat siap untuk mengambil kendali Kongres, karena berpotensi menggelontorkan pengeluaran federal yang lebih besar untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Imbal hasil Treasury AS menembus di atas level 1 persen untuk pertama kalinya sejak gejolak yang dipicu pandemi pada Maret 2020 lalu.
Terjadi kenaikan imbal hasil adalah momen kebangkitan, sehingga menjadikan orang-orang akan mulai melikuidasi emas mencari peluang lain di luar sana.
“Harga emas menguat pekan ini di tengah imbal hasil riil AS yang lebih rendah dan dolar yang lebih lemah, tetapi gagal menembus level tertinggi di November, yang merupakan level teknis utama, ” ujar Kepala strategi pasar Blue Line Futures Phil Streible.
Sementara itu, analis ABN Amro Bank NV Georgette Boele mengatakan investor mungkin telah memutuskan untuk melakukan profit taking di pasar yang tipis setelah dolar menguat.
“Jika pemulihan kehabisan tenaga mendekati level tertinggi sebelumnya, menjadikan harga emas di US$1.963 per ounce adalah level penting, ” pungkas Boele.[tat]
