HUMANITIES

HAN Diisi Lomba foto dan Video Anak Disabilitas Intelektual, Grace: Kegiatan Ini Miliki Makna Strategis

Indonesiaplus.id – Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2020, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Grace Batubara mengapresiasi kegiatan Lomba Foto Keluarga & Lomba Video Anak dengan Disabilitas Intelektual.

Grace menilai kegiatan ini mengandung makna strategis untuk memajukan kualitas dan perlindungan bagi anak disabilitas Indonesia.

“Saya apresiasi dan memberi penghargaan tinggi kepada ‘Komunitas Peduli Down Syndrome (KPDS)’ yang telah menggelar lomba ini. Saya nilai kegiatan ini memiliki makna strategis untuk mendukung dan memajukan kualitas hidup dan perlindungan bagi anak disabilitas Indonesia,” ungkap Grace Batubara di Jakarta (19/7/2020).

Lomba diikuti 103 peserta lomba foto keluarga dan dipilih 10 finalis terbaik, 60 peserta lomba Video Anak dengan Disabilitas Intelektual (usia di bawah 12 tahun) dipilih 6 finalis terbaik dan 40 peserta lomba Video Anak dengan Disabilitas Intelektual (usia di atas 12 tahun) dan dipilih 6 finalis terbaik.

“Tahun ini, HAN mengambil tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju” peserta yang mengikuti lomba berasal dari keluarga seluruh Indonesia yang memiliki anak Down Syndrome, ” ucap Maria Yustina, pengurus KPDS sekaligus Ketua Penyelenggara Lomba.

Lomba ini, kata Grace, mampu membuktikan disabilitas intelektual seperti Down Syndrome bisa berprestasi. “Jadi, hari ini, kita bersama dan buktikan anak Down Syndrome dapat berprestasi dan berkreativitas yang tidak kalah dengan anak-anak lainnya,” ucapnya.

Menurut Grace tidak sedikit anak-anak Down Syndrome Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa dalam berbagai ajang internasional dalam bidang olah raga dan seni.

Final Lomba Foto Keluarga & Lomba Video Anak dengan Disabilitas Intelektual ini menghadirkan Juri berkompeten di bidangnya, yaitu Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Eva Rahmi Kasim, Instruktur Tari SLB Tingkat Nasional, Erin Nurwantari, Dewan Pengawas SLB Swakarya, Susi Safrina Irawati, Psikolog dan Dosen, Meiske Y. Suparman dan Pemerhati Seni, Evi Febrianti.

Sebagai bentuk apresiasi Kemensos bagi anak-anak yang penuh dengan kreatifitas, Kemensos turut memberikan hadiah bagi pemenang berupa peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, mesin cuci dan kipas angin.

Ungkapan rasa bahagia disampaikan Grace Batubara karena bisa bertemu dengan anak-anak istimewa dan keluarga yang terpilih dalam perawatan dan pengasuhan anak yang mempunyai kebutuhan khusus.

Juga, pemerintah terus berupaya menghilangkan stigma negatif terhadap penyandang disabilitas, melalui berbagai kebijakan yang dibangun agar berpihak kepada penyandang disabilitas dari berbagai ragam disabilitas, termasuk bagi anak-anak disabilitas intelektual seperti Down Syndrome.

Dukungan lain dari berbagai pihak diperlukan, yaitu partisipasi masyarakat, terutama orang tua dan keluarga dalam membantu anak-anak keluar dari stigma negatif tersebut.

“Keberhasilan anak-anak tersebut, tentunya sangat ditentukan oleh peran orang tua dan keluarga. Perawatan dan pengasuhan, serta penerimaan yang disertai cinta dan kasih sayang,” tandas Grace.

Kegiatan juga menghadirkan bintang tamu spesial, yaitu Ade Rai Binaragawan berprestasi yang juga pemerhati anak.

“Dengan fondasi kekeluargaan yang luar biasa, sehingga anak-anak istimewa kita ini bisa berkreasi. Saya bersyukur sekali bisa menyaksikan karya-karya yang mereka tampilkan,” ungkap Ade Rai.

Kegiatan dihadiri oleh pejabat pemerintah maupun swasta dan pemerhati anak disabilitas dari Kemenko PMK, Kemensos RI, KPPPA, Kemenlu, Kedubes RI Thailand, Kedubes RI Korea Selatan, serta NGO We Care Charity.[mor]

Related Articles

Back to top button