Indonesiaplus.id – Pada Senin (4/5/2020) malam, Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) berakhir dan menghasilkan kesepakatan membentuk gugus tugas mendata kebutuhan medis dan kemanusiaan yang paling terdampak akibat virus corona atau Covid-19.
Data kebutuhan medis dan kemanusiaan negara gerakan non blok ini selanjutnya disampaikan ke negara dan organisasi donor untuk dapat ditangani, seperti yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Pertemuan digelar virtual diikuti 39 negara termasuk Indonesia itu menekankan bahwa yang paling terdampak oleh virus corona adalah kelompok paling miskin dan paling rentan.
Dengan tekanan ini akan mengakibatkan kemunduran pembangunan yang sudah dilakukan oleh negara-negara berkembang serta menyebabkan makin sulitnya pencapaian sustainable development goals.
“Usai deklarasi menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama termasuk dalam memastikan ketersediaan obat dan peralatan medis dan mencegah dampak negatif COVID-19 terhadap ekonomi,” katanya.
Dalam pertemuan menegaskan dukungan terhadap multilateralisme dan WHO didalam penanganan Covid-19. Dalam konfrensi virtual itu juga mengangkat mengenai pentingnya pertukaran informasi, best practices serta implementasi guideline WHO terkait wabah corona.
Juga, dari deklarasi tersebut disebutkan perlunya mencabut pemberlakuan mekanisme unilateral yang tidak sesuai hukum internasional dan piagam PBB guna memastikan agar penanganan wabah corona dapat dilakukan secara efektif.[sap]
