Dalam Penyaluran Sembako, Mensos Minta Lurah dan Ketua RT/RW Tak Perselisihkan Data

Indonesiaplus.id – Empat lokasi ditinjau langsung oleh Menteri Sosial Juliari P. Batubara untuk mengecek titik-titik penyaluran sembako bantuan Presiden, yaitu di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, serta Jakarta Selatan.
Di setiap titik yang ditunjau langsung, Mensos juga menyapa masyarakat yang menerima bantaun dan memastikan kesiapan penyalurannya.
“Saya ingin memastikan barang sudah sampai dalam kondisi baik, isinya tepat, serta warga diwakili RT/RW hadir menyaksikan. Tidak kalah penting, masyarakat tidak usah terlalu memperdebatkan soal data,” ucap Mensos di Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).
Jika menemukan, kata Mensos, ketidakcocokkan dalam penyaluran sembako, agar tidak diperselisihkan dan anggota masyarakat yang menerima sembako lebih dari satu sumber, agar dimusyawarahkan secara baik-baik.
“Kita dikenal sebagai bangsa yang kental dengan semangat kekeluargaan. Bila ada perbedaan sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah. Kalau ada yang menerima sembako dari Pemprov DKI, dan dari Kemensos, ya sebaiknya satu paket sembako diberikan kepada tetangga yang belum mendapatkan tapi sama-sama sangat membutuhkan,” ungkapnya.
Mensos bergerak ke lima titik mengecek ketersediaan paket sembako. Di RW 03, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Mensos mengecek sebanyak 1.087 paket sembako. Di RW 06 Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, dengan volume sembako sebanyak 297 paket.
Di RW 01 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur dengan volume sembako sebanyak 133 paket. Lalu, di RW 12 Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, terdapat sembako sebanyak 295 paket.
Titik kunjungan lainnya adalah RW 04 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, dengan volume sebanyak 397 paket. Juga, Mensos bergerak ke Gudang Sembako di Carrefour jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, untuk ngecek kesiapan sembako.
Mensos berpesan kepada lurah dan warga Kelurahan Paseban situasi saat ini sedang krisis. Sangat mungkin bantuan yang ada, tidak bisa mencukupi semua kebutuhan.
“Kalau ada batuan dari pemerintah daerah, ya diatur saja di lapangan untuk diserahkan kepada warga yang belum mendapatkan,” pintanya.
Kemensos menyalurakan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak Covid-19, sebagai bagian dari program jaring pengaman sosial, yakni Sembako bantuan Presiden dan Bansos Tunai (BST).
Bansos Sembako bantuan Presiden mulai disalurkan untuk masyarakat terdampak Covid-19 di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan Bekasi (Jabodetabek), sejak 20 April.
Bansos Sembako menjangkau 1,9 juta keluarga dengan nilai Rp600.000 yang disalurkan sebulan dua kali, sehingga nilai totalnya sekitar Rp3,4 triliun.
BST menjangkau 9 juta KK di luar Jabodetabek yang belum mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai) dengan nilai Rp600.000/KK/bulan. Baik Bansos Sembako bantuan Presiden maupun BST, disalurkan selama tiga bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020.
Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan dan permasalahan yang ditemukan selama penyaluran bantuan sosial bisa menghubungi alamat email: bansoscovid19@kemsos.go.id. Atau menyampaikan pesan tertulis pada nomor: 0811-10-222-10.
Saluran ini tidak melayani pendaftaran penerima bantuan. Pengaduan bisa terkait salah sasaran, penyelewengan, pungutan liar, bantuan sosial tidak sesuai komponennya, dan sebagainya.[mor]