Stafsus Jokowi Ditantang Debat Ekonom Indef Soal Oligarki Milenial
Indonesiaplus.id – Tantangan debat terbuka disampaikan ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara (30 tahun) kepada Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus pendiri Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara.
Surat terbuka dikirim Bhima untuk mengajak Belva yang alumnus Beasiswa LPDB melakukan debat terkait Kartu Prakerja, konflik kepentingan, oligarki milenial, serta permasalahan bangsa di tengah wabah Covid-19.
“Prosesi debat dengan menggunakan video conference dan disiarkan live di berbagai kanal media. Jika bersedia menerima tantangan debat ini, Belva bisa menghubungi saya secara pribadi,” ujar Bhima di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Niatannya mengajak debat terbuka, kata Bhima, tidak memuat kepentingan pribadi apa pun, selain agar publik bisa memahami bagaimana milenial bisa berkontribusi secara nyata bagi perekonomian.
“Memang, saya berharap Belva memenuhi undangan ini. Waktu dan tempat saya sesuaikan dengan Belva,” ucap alumnus University of Bradford, Inggris tersebut.
Saat Covid-19 melanda Indonesia, beberapa perusahaan justru mendapatkan keuntungan besar dari anggaran negara. Tidak ada kesadaran dari staf khusus milenial melepaskan jabatan publik atau posisinya di perusahaan rintisan miliknya. “Jelas, ini preseden buruk bagi generasi milenial ke depannya,” tandasnya.
Belum mendengar gagasan besar yang disuarakan staf khusus milenial untuk mengatasi Covid-19. Bhima menyebut, tentunya dalam debat harapannya ada pertarungan ide-ide yang bisa bermanfaat bagi pengambil kebijakan dan masyarakat. Hal itu juga sebagai bentuk pencerdasan ke publik milenial.
“Sudah ditunggu 1×24 jam, ternyata belum ada respon. Meskipun saya sudah hubungi langsung. Padahal ini debat yang sangat penting dan ditunggu oleh masyarakat luas,” ungkapnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Jokowi Adamas Belva Delvara memberi klarifikasi tentang terpilihnya Skill Academy milik perusahaan rintisan Ruang Guru sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja yang diluncurkan Presiden Jokowi.
Skill Academy adalah perusahaan milik Belva dianggap mendapat keuntungan atas penunjukan sebagai mitra pemerintah untuk memberi pelatihan kepada masyarakat terdampak wabah Covid-19. Melalui akun Twitter, @AdamasBelva, alumnus Harvard University, AS itu menegaskan sama sekali tidak ikut dalam pengambilan keputusan apapun di program Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja diluncurkan Presiden Jokowi menyasar sekitar 5,6 juta masyarakat Indonesia yang ingin mengikuti pelatihan untuk mendapatkan peluang berbisnis lebi baik.
Nantinya para peserta bisa mendapatkan keterempilan baru dan meningkatkan kemampuan di bidang yang ditekuni atau mendapat keterampilan baru.
Juga, mendapat manfaat Rp 3,55 juta per orang yang Rp 1 juta di antaranya untuk biaya program pelatihan, termasuk yang diadakan Ruang Guru.[mus]