HUMANITIES

Saat Pandemi Covid-19, Direktorat Rehsos Anak Ajak Orangtua Hindari Kekerasan

Indonesiaplus.id – Dampak pandemi Virus Corona atau Covid-19 telah memicu risiko dan situasi sulit terhadap keluarga dan anak, seperti tindak kekerasan, penelantaran serta eksploitasi terhadap Anak.

Untuk itu, Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak menggandeng Unicef menerbitkan buku pedoman. Sebab, dampak jangka panjang akan mempengaruhi kesehatan, baik psikologis maupun masalah sosial.

Termasuk, bagi anak disabilitas yang merupakan kelompok berisiko tinggi karena bukan semata keterbatasan dirinya melainkan karena lingkungan yang kurang atau tidak mendukung.

Para orangtua dan pengasuh bisa mencegah kekerasan, penelantaran dan eksploitasi terhadap anak, antara lain upaya membangun pemahaman kebutuhan dasar anak saat proses tumbuh kembang, seperti kasih sayang, sandang, pangan, papan, serta mengupayakan anak tetap sekolah hingga jenjang SMA/SMK.

Selain itu, para orangtua dan pengasuh harus memiliki kesadaran diri bahwa sebagai pihak yang berpotensi menjadi pelaku tindak kekerasan terhadap anak dan berlatih mengelola emosi dalam proses pengasuhan anak.

Antisipasi terjadi tindak kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak, orangtua dan pengasuh harus memiliki tindakan cepat mengamankan dan mengendalikan diri, memberikan dukungan, serta segera melakukan penanganan ke pihak yang terkait.

Upaya lainnya melaporkan kepada RT/RW dan jajarannya serta menghubungi pihak lain yang bisa memberikan layanan perlindungan anak.

Di lingkungan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak telah menyediakan pekerja sosial (Sakti Peksos) dan Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1 500 771.[mor]

Related Articles

Back to top button