Indonesiaplus.id – Pada Ahad (22/3/2020) siang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi tejadi gempa bumi yang mengguncang Pulau Dewata, Bali.
Gempa tektonik tersebut terjadi pada pukul 13.48.46 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara.
Analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,2 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M=5,0.
“Episenter gempa bumi terletak di koordinat 10.96 LS dan 115.16 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 256 km arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 10 km,” tulis keterangan BMKG yang ditandatangani Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia.
Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ).
Dari guncangan gempa bumi ini bisa dirasakan hingga ke daerah Lombok Barat dan Mataram dalam skala II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga kini belum ada laporan terkait kerusakan dari gempa yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami tersebut.
Hingga pukul 14.08 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan terjad iadanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.[sap]
